Sebagian besar investasi INA telah dialokasikan untuk sektor infrastruktur, seperti di terminal kontainer Balawan, ruas tol proyek tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, serta di anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., yaitu PT Dayamitra Telkomunikasi Tbk. (Mitratel).
Satu-satunya perusahaan digital yang telah menerima suntikan modal dari INA hingga saat ini adalah Traveloka. INA terlibat dalam penggalangan dana senilai US$ 300 juta di Traveloka bersama investor lain, seperti BlackRock, Allianz Global Investors, dan Orian Capital Asia.
Kerjasama antara INA dan Granite Asia dalam menyuntikkan modal ke perusahaan teknologi di Indonesia menunjukkan komitmen untuk mendukung perkembangan ekosistem startup di Tanah Air. Dengan potensi pasar yang besar dan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah ke era digital, investasi ini diharapkan dapat memacu inovasi dan daya saing perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia.
Dengan kerja sama yang kuat antara INA, perusahaan modal ventura, dan perusahaan teknologi, diharapkan Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang mampu mendukung lahirnya perusahaan-perusahaan teknologi yang mampu bersaing di tingkat global. Hal ini tentu akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor-sektor terkait teknologi dan inovasi.
Investasi INA di bidang teknologi juga akan membantu mempercepat penerapan solusi digital dalam berbagai sektor ekonomi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan bagi masyarakat. Dengan demikian, kehadiran INA dalam menyokong perkembangan industri teknologi di Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian negara.