“AI membuat pengalaman berbelanja di platform kami lebih personal. Dengan data yang diperoleh dari interaksi konsumen, kami dapat memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan dan meningkatkan tingkat konversi,” ujar Dini, manajer produk di salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia.
Sektor lain yang terpengaruh adalah industri manufaktur. Banyak perusahaan manufaktur yang sudah mulai menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan otomatisasi produksi dan memprediksi kebutuhan perawatan mesin. Dengan AI, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi downtime yang sering terjadi akibat kerusakan mesin.
Tantangan dan Risiko Penggunaan AI di Indonesia
Meskipun teknologi AI memiliki banyak manfaat, penggunaan AI di Indonesia juga membawa beberapa tantangan. Salah satunya adalah masalah keamanan dan privasi data. Dalam beberapa kasus, penggunaan AI yang tidak terkontrol dapat menimbulkan potensi penyalahgunaan data pribadi konsumen.
“Keamanan dan privasi data menjadi masalah utama. Setiap kali data konsumen dikumpulkan dan dianalisis oleh sistem AI, ada risiko data tersebut bisa jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pemerintah untuk bekerja sama dalam memastikan bahwa penggunaan AI dilakukan secara aman dan sesuai dengan regulasi,” tambah Dini.
Selain itu, ada juga masalah terkait pengaruh AI terhadap pekerjaan. Otomatisasi yang diterapkan oleh banyak perusahaan dapat mengurangi jumlah pekerjaan yang tersedia, terutama di sektor-sektor yang mengandalkan tenaga kerja manual. Ini memunculkan kekhawatiran akan pengangguran yang disebabkan oleh teknologi.
Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan di Era AI
Untuk menghadapi tantangan ini, Indonesia harus mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dalam bidang AI. Pemerintah dan sektor swasta perlu berkolaborasi untuk menyediakan pelatihan dan pendidikan yang memadai bagi tenaga kerja, agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh teknologi.