Perbedaan tersebut memang dapat dimaklumi. Karena ukuran simulasi dari Tiongkok lima kali lebih besar.
Liang mengatakan, tujuan simulasi ini adalah untuk membantu para ahli astronomi mencari daerah yang paling berpotensi untuk diteliti lebih mendalam. "Juga mencari tahu benda misterius di antariksa: dark matter dan dark energy," ujarnya.
Dari simulasi tersebut, kita bisa lihat bagaimana galaksi-galaksi di alam semesta tercipta dan mengekspansi tiap sudut jagat selama puluhan juta tahun setelah Big Bang.
Meskipun seru, proses penayangan harus dihentikan di tengah jalan karena super komputer ini masih memiliki kelemahan, sehingga tidak mampu berjalan dalam kekuatan penuh.