Namun, Verry menekankan bahwa meskipun TKDN cukup tinggi, tetap ada sejumlah komponen yang masih harus diimpor. Inilah yang membuat pengaruh dolar AS tetap signifikan terhadap harga akhir produk di pasaran.
“Kami sudah melakukan perencanaan yang matang, tapi tetap saja nilai tukar memiliki pengaruh besar. Beberapa komponen yang masih diimpor membuat kami harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan harga,” jelasnya.
Optimisme terhadap Kebijakan Pemerintah
Verry juga menambahkan bahwa Samsung Indonesia tetap optimis terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia yakin, kebijakan pemerintah akan memberikan dampak positif dalam menjaga daya beli masyarakat serta mendukung industri teknologi di tanah air.
Ia menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa kolaborasi antara pelaku industri dan pemerintah menjadi kunci utama dalam menjaga kestabilan pasar elektronik di tengah ketidakpastian global.
Rupiah Menguat Setelah Trump Tunda Kenaikan Tarif
Di hari yang sama, kabar baik datang dari pasar valuta asing. Nilai tukar rupiah tercatat mengalami penguatan terhadap dolar AS usai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif impor yang lebih tinggi terhadap sejumlah negara.
Berdasarkan data Refinitiv pada Kamis, 10 April 2025, rupiah ditutup pada posisi Rp16.795 per dolar AS. Ini berarti mengalami apresiasi sebesar 0,39 persen dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level Rp16.860.
Perkembangan ini tentu menjadi angin segar bagi dunia industri, termasuk sektor elektronik dan teknologi. Dengan menguatnya rupiah, tekanan terhadap harga produk impor maupun komponen elektronik dapat sedikit berkurang. Namun, Verry menyatakan bahwa fluktuasi tetap menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Apa Dampaknya bagi Konsumen?
Bagi konsumen di Indonesia, kondisi ini bisa menjadi pertimbangan penting dalam merencanakan pembelian gadget, terutama jika berniat membeli perangkat baru dalam waktu dekat. Meskipun harga saat ini masih stabil, ada kemungkinan bahwa situasi bisa berubah sewaktu-waktu jika tekanan nilai tukar semakin besar.