Tampang

Bahaya Krisis Air: Bagaimana AI Generatif Memburukannya?

16 Jul 2024 19:07 wib. 164
0 0
Bahaya Krisis Air: Bagaimana AI Generatif Memburukannya?
Sumber foto: iStock

AI generatif nyatanya tidak hanya mengandalkan biaya energi yang besar, tetapi juga menggunakan jumlah air yang sangat besar. Pusat data yang melatih dan menampung model AI generatif memerlukan jutaan galon air per tahun, yang pada akhirnya akan menjadi beban besar bagi sumber daya air bumi.

Perkiraan internal dari Microsoft mengenai fasilitas datanya di Goodyear, Arizona, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan mengonsumsi 56 juta galon air minum setiap tahun. Dalam sebuah laporan Wired, pusat data dikatakan membuang air dengan cara yang bahkan lebih merugikan dibandingkan cara rumah tangga membuang air dengan membiarkan keran tetap mengalir. 

Shaolei Ren, peneliti AI di UC Riverside, mengatakan bahwa ketersediaan air untuk digunakan oleh manusia sangat terbatas. Air yang digunakan oleh pusat data hanya diuapkan ke atmosfer tanpa ada konsumsi yang dilakukan. Air yang diambil dari perusahaan utilitas diproses dan segera dibuang kembali ke saluran pembuangan, tanpa ada manfaat bagi lingkungan sekitar. Hal ini menyebabkan air yang diuapkan tidak akan kembali ke Bumi selama setahun, yang pada akhirnya dapat berpotensi menyebabkan krisis kekeringan di masa depan jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk melindungi sumber daya alam Bumi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.