Tak berhenti di situ, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, bahkan tidak segan menyebut Elon Musk sebagai "miliarder yang sombong," menunjukkan betapa intens konflik ini. Sampai pada titik di mana regulator siber mencoba mencabut tuntutan terhadap X setelah terjadinya pertentangan di pengadilan federal.
Intinya, konflik antara Elon Musk dan pemerintah Australia jelas menunjukkan perbedaan pandangan yang mendasar tentang kebebasan berpendapat dan tanggung jawab platform media sosial. Masalah ini seolah menjadi cermin bagi persoalan global yang perlu dihadapi dengan bijaksana untuk menciptakan lingkungan bermedia yang seimbang antara kebebasan berpendapat dan tanggung jawab sosial.