Di tengah situasi yang kurang menggembirakan, dalam beberapa acara yang diselenggarakan oleh Nvidia, Huang mencoba untuk mempertahankan keunggulan perusahaan meskipun terdapat persaingan ketat dengan produsen dari China.
Ia berargumen bahwa untuk menciptakan Agen AI yang lebih canggih, diperlukan infrastruktur yang kompleks dan dukungan sumber daya energi yang besar. Namun, pernyataannya tersebut tidak cukup untuk meyakinkan para investor. Setelah presentasinya, saham Nvidia kembali mengalami penurunan sebesar 3,4%.
Dari sini terlihat bahwa persaingan dalam industri teknologi tidak hanya sekadar tentang inovasi dan produk, tetapi juga tentang kebijakan global, investasi, serta reaksi pasar. Pertarungan untuk mendominasi teknologi masa depan semakin mengarah kepada siapa yang mampu beradaptasi dan berinovasi dengan cepat dalam menghadapi tantangan yang ada di depan. Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Nvidia dan Huawei, maka pasar chip dan teknologi AI akan menjadi kian dinamis dan menarik untuk diamati ke depannya.