Selain masalah PHK massal, terdapat pula berbagai hambatan teknis dan praktis terkait dengan penerapan AI di lingkungan kerja. Meskipun 60% perusahaan merencanakan untuk menerapkan AI, masih terdapat 41% perusahaan yang tidak merencanakan untuk mengadopsinya. Salah satu hambatan utama yang dihadapi para perusahaan adalah kurangnya keahlian yang ahli dalam teknologi AI. Belum banyak pekerja yang memiliki keahlian khusus dalam bidang ini, sehingga perusahaan harus merelakan waktu dan biaya untuk melatih karyawan mereka agar terampil dalam menggunakan teknologi AI.
Selain itu, modal yang diperlukan untuk mengadopsi teknologi AI juga sangat besar. Hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah yang tidak memiliki sumber daya finansial yang cukup. Tak hanya itu, kekhawatiran terhadap keandalan teknologi AI juga menjadi salah satu kendala yang membuat sebagian perusahaan enggan untuk mengadopsinya.
Dalam menghadapi berbagai hambatan ini, perusahaan-perusahaan di Jepang perlu mempertimbangkan solusi dan strategi yang tepat untuk menghadapi dampak dari penerapan teknologi AI. Dibutuhkan kesadaran akan pentingnya investasi dalam sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi AI. Selain itu, perlu juga upaya untuk mereduksi ketakutan dan kekhawatiran di kalangan pekerja mengenai kemungkinan PHK massal akibat otomatisasi tugas-tugas pekerjaan.