Bill & Melinda Gates Foundation telah berdiri sejak tahun 2000 dan dikenal luas sebagai salah satu yayasan filantropi terbesar di dunia. Fokus utama yayasan ini mencakup peningkatan kesehatan masyarakat, perluasan akses pendidikan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pembukaan kantor baru ini mencerminkan komitmen jangka panjang yayasan untuk mendukung upaya global dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya di kawasan Asia Pasifik yang dinilai strategis dari segi tantangan maupun peluang pembangunan.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menyambut baik rencana Gates Foundation. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan organisasi nirlaba dalam menghadapi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan krisis kesehatan.
“Kami sangat menantikan kerja sama dengan Gates Foundation dalam memajukan inovasi dan meningkatkan kualitas hidup, tidak hanya di Singapura, tapi juga di seluruh kawasan Asia,” tulis Wong.
Pertemuan dengan Tokoh Nasional dan Agenda Teknologi Masa Depan
Selama kunjungannya ke Singapura, Bill Gates juga melakukan pertemuan dengan Senior Minister Lee Hsien Loong. Keduanya berdiskusi mengenai isu-isu penting global, mulai dari pemberantasan penyakit menular seperti polio dan campak, hingga potensi pengembangan teknologi nuklir generasi mendatang.
Diskusi juga mencakup kemungkinan kolaborasi dengan berbagai entitas lokal, termasuk Temasek Trust dan universitas-universitas terkemuka di Singapura, untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan dan energi bersih.
Lee Hsien Loong melalui media sosialnya menyampaikan antusiasmenya terhadap kehadiran Gates Foundation dan organisasi-organisasi global lainnya yang mulai melirik Singapura sebagai pusat aktivitas strategis mereka.
“Kami membuka pintu lebar untuk investasi dalam ekosistem inovasi kami dan memperkuat koneksi dengan komunitas global,” ungkap Lee.