Hera F. Haryn, Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, menyatakan bahwa investasi yang dilakukan oleh BCA bertujuan untuk memberikan layanan berkualitas bagi berbagai jenis segmen dan kebutuhan nasabah. Saat ini, hampir seluruh transaksi BCA, sekitar 99,7% dari total frekuensi transaksi, telah dilakukan secara digital.
Meskipun frekuensi transaksi melalui saluran digital terus meningkat, nilai transaksi di kantor cabang masih memberikan kontribusi sekitar 32% dari total nilai transaksi BCA pada kuartal pertama tahun 2024. Hera menilai bahwa meskipun keberadaan kantor cabang masih memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, tidak semua transaksi dapat sepenuhnya digantikan dengan layanan digital.
BNI, melalui PT Bank Hibank Indonesia sebagai anak usahanya, juga menerapkan strategi bank digital dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan nasabah. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengatakan bahwa kebutuhan nasabah saat ini sudah beralih ke arah layanan digital. Hal ini membuktikan bahwa layanan digital memang mampu memudahkan transaksi nasabah dan berdampak pada kinerja bisnis bank.