Tampang

Bahaya! Hackers Bisa Mencuri Password Pengguna dari Gelombang Otak

2 Okt 2017 20:22 wib. 1.540
0 0
Bahaya! Hackers Bisa Mencuri Password Pengguna dari Gelombang Otak

Periset di University of Alabama di Birmingham menyarankan bahwa headset penginderaan gelombang otak, yang juga dikenal sebagai headset EEG atau electroencephalograph, memerlukan keamanan yang lebih baik setelah sebuah studi mengungkapkan bahwa para hacker dapat menebak password pengguna dengan memantau gelombang otak mereka.

Headset EEG diiklankan karena memungkinkan pengguna hanya menggunakan otak mereka untuk mengendalikan mainan robot dan permainan video yang dikembangkan secara khusus untuk dimainkan dengan headset EEG. Hanya ada segelintir di pasar, dan harganya berkisar antara 2 juta sampai 10,7 juta.

Nitesh Saxena, Ph.D., associate professor di UAB College of Arts and Sciences Departemen Ilmu Komputer dan Informasi, Ph.D. siswa Ajaya Neupane dan dan mantan mahasiswa master Md Lutfor Rahman, menemukan bahwa seseorang yang menghentikan video game dan masuk ke rekening bank sambil mengenakan headset EEG berisiko memiliki kata sandinya atau data sensitif lainnya yang dicuri oleh program perangkat lunak berbahaya.

"Perangkat yang muncul ini membuka peluang besar bagi pengguna sehari-hari," kata Saxena. "Namun, mereka juga dapat meningkatkan ancaman keamanan dan privasi yang signifikan saat perusahaan bekerja untuk mengembangkan teknologi antarmuka otak-komputer yang lebih maju."

Saxena dan timnya menggunakan satu headset EEG yang saat ini tersedia untuk konsumen secara online dan satu headset tingkat klinis yang digunakan untuk penelitian ilmiah untuk menunjukkan betapa mudahnya program perangkat lunak berbahaya dapat menguping secara pasif pada gelombang otak pengguna. Saat mengetik, masukan pengguna sesuai dengan pemrosesan visual, serta gerak tangan, mata dan gerakan otot kepala. Semua gerakan ini ditangkap oleh headset EEG. Tim tersebut meminta 12 orang untuk mengetikkan serangkaian PIN dan kata kunci yang dibuat secara acak ke dalam kotak teks seolah-olah mereka masuk ke akun online saat mengenakan headset EEG, agar perangkat lunak dapat melatih dirinya pada pengetikkan oleh pengguna dan gelombang otak yang sesuai. .

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.