Situasi ini menjadi semakin rumit ketika ocehan Elon Musk memicu adu argumen di media sosial. Andreas Mogensen, seorang astronaut dari badan antariksa Eropa dan mantan komandan ISS, tidak tinggal diam. Ia menanggapi komentar Musk dengan nada sarkastis di platform media sosial X, "Bohong, kebohongan dari orang yang selalu rewel mengeluh soal kejujuran media." Tanggapan Mogensen ini menunjukkan betapa rumitnya situasi di antara para astronaut, badan antariksa, dan pihak-pihak yang terlibat.
Musk pun tidak tinggal diam dan membalas komentar Mogensen dengan bahasa yang cukup tajam. Dalam menanggapi kritik tersebut, ia menyebut Mogensen sebagai "orang terbelakang" dan mempertegas pendapatnya bahwa seharusnya SpaceX sudah membawa mereka pulang berbulan-bulan lalu. "Saya menawarkannya langsung ke pemerintah Biden dan mereka menolak. Ditunda untuk alasan politik. Idiot," cetus Musk di akun X-nya.
Kompleksitas situasi ini menunjukkan tantangan nyata di bidang eksplorasi luar angkasa, terutama ketika melibatkan kerjasama antara berbagai organisasi dan institusi. Terlepas dari semua dinamika ini, fokus utama tetap pada keselamatan dan kepulangan kedua astronaut yang terdampar di luar angkasa. Diharapkan dalam waktu dekat, mereka dapat segera kembali ke Bumi dan mengakhiri masa tinggal yang tidak terduga ini di ISS.