Tampang.com | Sejak peluncurannya pada tahun 2019, layanan streaming Apple TV+ mencatat kinerja yang sangat mengecewakan. Layanan ini tidak hanya gagal menarik perhatian penonton, tetapi juga harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka merugi hampir Rp 16,5 triliun setiap tahunnya, sebuah angka yang cukup mencengangkan bagi raksasa teknologi seperti Apple.
Salah satu dari sekian banyak proyek ambisius yang dijalankan oleh Apple TV+ adalah film berjudul "Argylle." Dengan biaya produksi yang diperkirakan mencapai US$200 juta atau setara dengan Rp 3,3 triliun, film ini dibintangi oleh aktor terkenal seperti Henry Cavill, Bryce Dallas Howard, dan penyanyi Dua Lipa yang sedang naik daun. Meskipun didukung oleh bintang-bintang besar, "Argylle" mengalami nasib buruk saat dirilis. Film ini hanya mendapatkan skor sebesar 5,6 dari 10 di situs IMDb, menandakan kurangnya respons positif dari penonton dan kritikus.
PhoneArena menyebut "Argylle" sebagai satu-satunya konten yang benar-benar merugikan yang dihasilkan oleh Apple. Hal ini menjadi catatan yang cukup memalukan bagi raksasa teknologi yang dikenal dengan produk-produk inovatifnya. Dalam industri yang sangat kompetitif seperti streaming, kualitas konten menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan, dan di sinilah Apple TV+ tampak terperosok jauh di belakang para pesaingnya.
Selama lima tahun terakhir, Apple TV+ diketahui terus mengalami kerugian. Dalam rentang waktu tersebut, rata-rata kerugian yang diderita mencapai lebih dari US$1 miliar setiap tahunnya, atau setara dengan Rp 16,5 triliun. Angka ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh Apple dalam merebut hati konsumen di pasar yang dikuasai oleh goliat-goliat streaming lainnya.