Di sisi lain, Eddy Cue dari Apple menyatakan bahwa perusahaan mereka berencana untuk menambahkan penyedia pencarian berbasis AI, seperti OpenAI dan Perplexity AI, sebagai opsi pencarian di masa mendatang. Hal ini semakin memperlihatkan bahwa pencarian berbasis AI seperti ChatGPT dan Perplexity berkembang pesat dan semakin diminati oleh pengguna yang mencari informasi lebih cepat dan lebih tepat.
Menurut Yory Wurmser, analis utama di eMarketer, keberhasilan penyedia pencarian berbasis AI ini juga menunjukkan betapa pesatnya kemajuan teknologi dalam dunia pencarian. Wurmser menambahkan bahwa kesediaan Google untuk membayar puluhan miliar dolar agar tetap menjadi mesin pencari default di Safari menunjukkan betapa pentingnya kesepakatan ini bagi perusahaan tersebut, yang ingin menjaga dominasinya di pasar.
Persaingan ini memperlihatkan bahwa meskipun Google memiliki dominasi yang besar, perusahaan teknologi besar seperti Apple sedang merancang strategi untuk menantang dan mengurangi ketergantungan pada layanan pencarian Google. Dengan memasukkan penyedia pencarian berbasis AI dalam Safari, Apple dapat memberikan alternatif yang lebih canggih dan relevan bagi penggunanya.
Meskipun demikian, Google memiliki sumber daya yang sangat besar untuk merespons tantangan ini. Perusahaan akan terus berinovasi dengan teknologi baru untuk mempertahankan posisinya sebagai mesin pencari terdepan, meskipun harus menghadapi persaingan ketat dari penyedia pencarian berbasis AI.