Alibaba, raksasa e-commerce asal China, memberikan laporan kinerjanya selama kuartal ketiga tahun 2024. Perusahaan ini akhirnya berhasil bangkit setelah ditinggal sang pendiri, Jack Ma.
Alibaba melaporkan kinerja yang melebihi ekspektasi pasar atas laba pada kuartal September tahun ini. Meski begitu, penjualan mereka mengalami penurunan akibat lesunya ekonomi China yang berdampak pada belanja konsumen.
Laba bersih Alibaba naik 58% tahun ke tahun (year-on-year/YoY) menjadi 43,9 miliar yuan (setara dengan Rp 96 triliun) pada kuartal yang berakhir pada 30 September. Hal ini berhasil dicapai berkat kinerja investasi ekuitas perusahaan.
Angka ini jauh lebih tinggi dari perkiraan LSEG yang sebesar 25,83 miliar yuan. "Peningkatan dari tahun ke tahun terutama disebabkan oleh perubahan mark-to-market dari investasi ekuitas kami, penurunan penurunan nilai investasi kami, dan peningkatan pendapatan dari operasi," kata perusahaan dalam laporan laba rugi yang dikutip dari CNBC Internasional.
Di sisi lain, pendapatan Alibaba mencapai 236,5 miliar yuan, naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya, namun masih di bawah perkiraan analis. Meskipun begitu, saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek New York telah menguat sepanjang tahun ini, naik lebih dari 13%.