Menurut kebijakan privasinya, DeepSeek memang mengumpulkan data pengguna dalam bentuk pertanyaan, unggahan file, dan interaksi dengan AI, lalu menyimpannya di server yang berada di dalam wilayah Tiongkok. Di sinilah letak permasalahan besarnya: data tersebut berada di bawah yurisdiksi pemerintah China yang memiliki hak akses luas terhadap informasi perusahaan domestik, termasuk data warga asing.
Kamp menjelaskan bahwa otoritas Jerman sudah sempat memberi waktu kepada DeepSeek sejak Mei 2025 untuk mematuhi aturan transfer data lintas batas Uni Eropa, atau secara sukarela menarik diri dari pasar Jerman. Namun hingga saat ini, tidak ada langkah kooperatif yang diambil oleh perusahaan tersebut, yang akhirnya memicu permintaan pemblokiran resmi.
Situasi ini menambah panjang daftar negara di Eropa yang mulai mengambil sikap keras terhadap DeepSeek. Italia sudah lebih dahulu memblokir aplikasi ini dari toko aplikasinya karena tidak transparan dalam menjelaskan penggunaan dan pengelolaan data pribadi pengguna. Belanda juga telah melarang penggunaannya di lingkungan pemerintahan, sementara Belgia mengeluarkan peringatan keras agar para pejabatnya tidak memakai aplikasi tersebut dalam aktivitas resmi.
"Kami masih meninjau lebih dalam untuk menentukan langkah selanjutnya terhadap DeepSeek, tetapi kami sarankan semua pejabat tidak menggunakan aplikasi ini dulu," kata juru bicara pemerintah Belgia.
Langkah kolektif negara-negara Eropa ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat terhadap praktik perusahaan teknologi asal Tiongkok dalam mengelola data pengguna asing. Terlebih, isu keamanan digital menjadi prioritas utama di tengah meningkatnya tensi geopolitik antara Barat dan Tiongkok.
DeepSeek sendiri sebelumnya menuai pujian karena kemampuannya yang hampir menyamai ChatGPT dan Claude, dua produk AI dari perusahaan besar di Amerika. Dengan biaya pengembangan yang lebih rendah, DeepSeek menjadi incaran pengguna global yang mencari alternatif AI yang canggih namun terjangkau. Namun reputasi itu kini mulai pudar seiring mencuatnya berbagai tuduhan pelanggaran privasi dan potensi ancaman keamanan.