Menteri Muhaimin Iskandar menekankan bahwa judi sejatinya adalah 'take and give', namun judi online yang menargetkan masyarakat miskin sebenarnya merupakan sebuah penipuan. Algoritma yang diatur dalam judi online dapat merugikan masyarakat secara finansial.
Dengan begitu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk melindungi masyarakat dari pengaruh buruk judi online. Kesadaran akan risiko judi online perlu ditingkatkan melalui pendekatan literasi digital, edukasi, dan koordinasi antar instansi terkait. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif judi online terhadap masyarakat.
Mengingat angka partisipasi yang begitu besar, yaitu sekitar 8,8 juta orang, peran pemerintah dan masyarakat dalam pemberantasan judi online menjadi sangat penting. Upaya perlindungan masyarakat dari dampak negatif judi online memerlukan kerja sama antar berbagai pihak, serta upaya nyata dalam meningkatkan literasi digital dan kesadaran akan bahayajudi online.