Dikutip dari liputan6.com, "Dengan tanpa rasa enggak enak, (tanpa) rasa kemanusiaan, bisa merayakan ulang tahun anak berusia dua tahun tanpa ibunya. Saya sebagai ibu hancur," tutur Tsania Marwa kepada wartawan di PA Cibinong, Bogor usai persidangan.
Ia teringat perjuangan dan pengorbanannya sebagai seorang ibu. "Dua tahun lalu saya yang melahirkan Shabira hidup dan mati. Ulang tahun kemarin belum bisa ketemu untuk ucapkan ulang tahun, hancur perasaan saya, padahal sudah beli kado. Saya berdoa bisa bertemu," Tsania menceritakan.