Sarwendah juga menekankan pentingnya pengawasan dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh anak-anaknya. Dia tidak hanya membiarkan anak-anaknya berbelanja tanpa batas. “Meskipun mereka sudah menggunakan dompet digital dan bisa berbelanja sendiri, mereka harus tetap izin kepada aku sebelum menggunakan uang jajan mereka,” ungkapnya. Ini menunjukkan pendekatan Sarwendah yang bijaksana dalam mendidik anak-anaknya agar tidak hanya paham cara menggunakan teknologi, tetapi juga pentingnya kehati-hatian dalam berbelanja.
Di samping itu, Sarwendah mengatur anggaran keuangan untuk setiap kegiatan belanja anak-anaknya. “Aku menerapkan anggaran tertentu untuk mereka; misalnya, saat pergi ke supermarket atau ke restoran cepat saji, mereka bisa membayar sendiri. Namun, semua itu harus tetap dalam batasan yang telah aku tentukan,” ujarnya. Dengan cara ini, anak-anaknya tetap merasa memiliki kebebasan dalam berbelanja, namun tanpa mengesampingkan prinsip pengelolaan keuangan yang bijak.
Dengan pilihan menggunakan dompet digital untuk uang jajan, Sarwendah tidak hanya memberikan kebebasan berbelanja bagi anak-anak, tetapi juga mengajarkan mereka tanggung jawab dan disiplin dalam mengelola uang. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, pendekatan ini bisa menjadi contoh baik bagi orang tua lainnya yang ingin mengedukasi anak-anaknya dalam hal keuangan. Penggunaan dompet digital pun menjadi salah satu solusi yang relevan untuk menghadapi tantangan pengelolaan uang di era digital saat ini.