Kasus ini juga memunculkan pertanyaan tentang kepatutan tindakan dari seorang public figure, termasuk selebgram dan influencer. Sikap dan perilaku mereka dapat menjadi contoh bagi pengikut dan penggemarnya. Mereka memiliki tanggung jawab untuk senantiasa menunjukkan sikap yang baik dan menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Kapolres Bogor menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindak tegas setiap kasus kekerasan dalam rumah tangga, tanpa pandang bulu terhadap status sosial maupun profesi pelakunya. Kebebasan bukanlah alasan untuk melakukan tindakan kekerasan, sehingga setiap pelaku akan bertanggung jawab atas perbuatannya.
Kejadian ini juga menjadi penting untuk disikapi oleh masyarakat secara bijaksana. Kita perlu memberikan dukungan kepada korban-korban KDRT untuk berani melaporkan dan meminta pertolongan. Janganlah terlalu mudah menjustifikasi tindakan KDRT dengan alasan kesalahan atau kesalahpahaman, karena kekerasan dalam rumah tangga adalah pelanggaran hak asasi manusia yang harus ditindak dengan serius.
Kasus KDRT yang menimpa Cut Intan Nabila dan penangkapan suaminya, Armor Toreador, menjadi pembelajaran bagi kita semua. Perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga adalah tanggung jawab bersama, dan perlu adanya kesadaran dan tindakan nyata dari seluruh elemen masyarakat untuk mencegah serta menangani kasus KDRT dengan tegas.