Nikita menyampaikan keprihatinannya terhadap kualitas dan pengalaman Marshel dalam dunia politik. Ia menyoroti bahwa perjalanan politik Marshel masih minim dan lebih dikenal sebagai seorang komika. Belum lagi, masalah tingkah laku yang kerap kontroversial di dunia hiburan menjadi catatan serius dalam penolakannya terhadap calon wakil walikota tersebut.
Menurut Nikita Mirzani, Marshel secara konsisten terlihat memiliki kelambatan dalam menjalankan tugasnya di berbagai kesempatan. Hal ini dianggapnya sebagai tanda kurangnya komitmen dan profesionalisme, yang tak seharusnya dimiliki oleh seorang pejabat publik, terutama dalam menjalankan tugas sebagai wakil walikota.
Menanggapi situasi tersebut, Nikita juga menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap perilaku Marshel yang dinilai terlalu berlebihan dalam membuat gimmick atau setting. Dalam konteks politik, perilaku tersebut dianggapnya tidak mencerminkan sikap yang serius dalam menjalankan tugas pemerintahan yang sesungguhnya.
Lebih jauh, Nikita juga menyinggung sisi personal Marshel yang diyakini selalu mendekati orang-orang kaya dan berpengaruh di Jakarta demi kepentingan pribadinya. Hal ini ia anggap sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip integritas dan loyalitas terhadap kepentingan rakyat jika nanti ia terpilih sebagai wakil walikota.
Selain itu, Nikita berharap Partai Gerindra turut mempertimbangkan calon kandidat yang lebih memenuhi kriteria serta mampu memberikan pengabdian terbaik bagi Tangerang Selatan. Nikita menyebutkan bahwa ia menjadikan warga Tangsel sebagai prioritas utama, dan hal tersebut seharusnya menjadi harapan bersama dalam memilih pemimpin.