Chika, yang memiliki pengikut sebanyak 2,2 juta di media sosial, ditangkap bersama dengan rekan-rekannya yang memiliki inisial AT (24 tahun; perempuan), MJ (22 tahun; perempuan), AMO (22 tahun; laki-laki), BB (25 tahun; laki-laki), dan HJ (27 tahun; laki-laki).
Kasus ini menjadi sorotan publik mengingat Chika dikenal sebagai salah satu tokoh media sosial yang populer. Kejadian ini juga menjadi bukti bahwa penyalahgunaan narkoba dapat memengaruhi siapa pun, tanpa terkecuali.
Ketika kepolisian berhasil menangkap Chika dan rekan-rekannya, hal tersebut mengingatkan kita betapa pentingnya untuk terus mencegah dan memerangi penyalahgunaan narkoba. Data dari Badan Narkotika Nasional menunjukkan bahwa penggunaan narkoba di Indonesia masih cukup tinggi, dengan mayoritas penggunanya berada di usia produktif. Oleh karena itu, peran pemerintah, keluarga, dan masyarakat dalam memberantas narkoba sangat penting.
Kasus ini juga menjadi titik kritis bagi Chika dan pengikutnya, dimana mereka dihadapkan pada keputusan moral untuk memilih tindakan yang positif dan sehat bagi diri mereka sendiri dan juga pengikutnya. Keberadaan selebgram di media sosial memiliki dampak besar terhadap pengguna dan pengikutnya, sehingga penting bagi mereka untuk menjadi contoh positif demi kebaikan bersama.
