Seperti halnya Fuji yang sudah sangat dekat dengan Batara Ageng sampai sempat tidak tega melaporkannya, Zara juga sudah menganggap mantan asistennya itu seperti keluarga sendiri. Bukan hanya sekali atau dua kali Batara mengatasnamakan Zara untuk berutang, bahkan uang yang dipinjam itu sampai menumpuk di mana semuanya dibayarkan lunas oleh Zara.
Sayangnya Zara tidak segera mengambil tindakan tegas selayaknya Fuji. Ia hanya berharap mantan asistennya itu mendapat balasan yang setimpal akibat menyakiti hatinya. "Bertahun-tahun cuma berdoa semoga dapat karma, akhirnya terjawab," kata Zara. "Intinya banyak kekecewaan gue sama dia yang bikin gue sampai nggak bisa marah lagi karena speechless. Gue sayang banget sama dia dulu," pungkasnya.
Melalui kisahnya, Adhisty Zara memberikan pelajaran bahwa tidak boleh menyerah dalam menghadapi situasi sulit dan perjuangan untuk keadilan. Keberanian Adhisty Zara dalam menghadapi tantangan tersebut menjadi pembelajaran yang amat berharga bagi industri hiburan Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, Adhisty Zara kini telah mendapatkan pengalaman baru di bawah manajemen yang lebih profesional dan bertanggung jawab. Dia memanfaatkan pengalaman buruk tersebut untuk tumbuh dan belajar, serta mendedikasikan dirinya untuk memberikan inspirasi bagi para generasi muda Indonesia.
