Ok, kembali lagi ke cerita filmnya. Film ini bagaikan representasi perjalanan hidup seseorang. Dan sesuai dengan judulnya. Film ini mengisahkan perjalanan hidup seorang Chrisye. Berawal dari kisahnya di waktu kuliah, ketika ia dihadapkan dengan pilihan menuruti nasihat orangtua dan panggilan karir ke New York bersama dengan band-nya. Pembelajaran pertama, menurut pada orangtua pasti akan berdampak baik ke depannya. Ini juga yang terjadi pada Chrisye di masa mudanya. Intinya, ia akhirnya mendapatkan yang diinginkannya tanpa harus melawan nasihat ortu.
Pelajaran selanjutnya adalah ketika ia mulai dengan karir menyanyi solonya, setelah melalui berbagai peristiwa, ia akhirnya memperoleh kesuksesan. Intinya, walaupun kita memiliki kekurangan, dengan usaha...sukses itu akan datang. Beberapa pelajaran hidup datang silih berganti, termasuk perjalanan spiritual yang saya ceritakan di awal. Ketika ia akhirnya memutuskan menjadi seorang mualaf.
Setelah itu, akhirnya ia pun menikah dengan perempuan yang dipilihnya untuk berjuang bersama. Berjuang ini lah yang kemudian dilakukannya. Ketika ia lama tak membuat album, ketika ia akhirnya mempunyai anak, ketika ia ingin mempunyai rumah, ketika ia ingin mempuanyai anak laki-laki. Tuhan selalu mengabulkan keinginannya. Namun, hatinya seakan tetap kosong setelahnya. Ketika ia mengadakan konser tunggal pertama kali dan ada peristiwa ia yang kehilangan suaranya, semua kemudian akhirnya dapat dijalani dengan baik. Tuhan sayang padanya, namun.....ia selalu masih saja merasa ada yang kurang.