Pada era 1950an, film horor mulai bereksperimen dengan subgenre baru, seperti horor sainsfiksi. Filmfilm seperti "Invasion of the Body Snatchers" (1956) mencerminkan ketakutan masyarakat terhadap ancaman luar angkasa dan eksperimen ilmiah yang tidak terkendali. Pada tahun 1960an, Alfred Hitchcock mengubah lanskap horor dengan "Psycho" (1960), yang memperkenalkan elemen psikologis yang mendalam dan mengangkat tema kejahatan manusia.
4. Revolusi Horor di Tahun 1970an dan 1980an
Tahun 1970an dan 1980an dianggap sebagai masa revolusi dalam genre horor. Film seperti "The Exorcist" (1973), "Halloween" (1978), dan "A Nightmare on Elm Street" (1984) menjadi pelopor dalam subgenre horor supernatural dan slasher. John Carpenter dan Wes Craven adalah beberapa sutradara yang berhasil menciptakan formula horor yang efektif, memadukan ketegangan, kengerian, dan kadangkadang elemen komedi. Filmfilm ini juga memperkenalkan karakterkarakter pembunuh ikonik seperti Michael Myers dan Freddy Krueger.
5. Transisi ke Era Digital: 1990an dan 2000an
Pada tahun 1990an dan awal 2000an, teknologi digital mulai merambah dunia perfilman, termasuk genre horor. Film seperti "The Blair Witch Project" (1999) memperkenalkan teknik found footage yang memberikan sensasi realistis kepada penonton. Sementara itu, "Scream" (1996) karya Wes Craven memberikan angin segar dengan menggabungkan elemen metanaratif dan referensi diri dalam cerita horor klasik. Efek visual yang semakin canggih juga memungkinkan pembuatan adeganadegan yang lebih menakutkan dan realistis.