Selain berkaitan dengan kemandirian, ada hal lain juga yang terpikir gara-gara mengurusi hal yang ‘tidak umum’ seperti yang kulakukan beberapa hari lalu. Kakakku meninggalkan kondisi kabel dengan rapinya. Hal inilah yang kupelajari tata letaknya ketika kuperbaiki. Ini juga mengingatkanku pada perkerjaan di kantor. Ketika aku masih baru, aku menggantikan posisi orang lain. Nah, orang lain yang lebih dulu tersebut, tak sempat kutemui. Akhirnya aku hanya bisa mempelajari mengenai jobdesk-ku berdasarkan file-file peninggalannya. Beruntunglah, ia memberikan peninggalan yang sungguh rapi dan mudah untuk dipelajari. Betapa ‘warisan’ akan berguna jika ditinggalkan dalam kondisi rapi dan bisa dipelajari. Jika dalam Islam ini bagaikan meninggalkan peninggalan yang akan terus mengalirkan manfaat jika memang terus digunakan, walaupun pembuatnya sudah tidak ada lagi.
Gara-gara kejadian di atas, jadi terpikir betapa memperhatikan segala sesuatu itu penting. Walaupun mungkin itu bukan bagian dari tugas kita. Karena bisa saja ada satu waktu kita dituntut untuk mengerjakan hal-hal di luar rutin kita. Nah, kalau kita lihat dari sisi yang berbeda, ini juga merupakan reminder agar kita juga meninggalkan ‘warisan’ yang berguna jika kelak kita dipindah tugaskan kerja misalnya. Terbayang, betapa penerus kita selanjutnya akan mudah melanjutkan tugas kita, jika kita meninggalkan segala sesuatunya dengan rapi dan mudah untuk dipelajari orang lain.