Keesokan harinya Mutiah menyambut kedtangan Fatimah bersama Hasan dan Husein yang sudah mendapat ijin dari suami. Keadaan rumah Mutiah sangat sederhana,tanpa perabotan mewah,namun semua tertata rapih dan bersih,setiap sudut ruangan tampak segar dan wangi membuat penghuninya senang berlama-lama dirumah. Hasan dan Husain pun merasa betah.
Selama berkunjung Fatimah tidak menemukan apa-apa yang sesuatu yang istimewah pada diri Mutiah. Namun Mutiah kelihatan mondar-mandir tidak tenang dari dapur ke ruang tamu” maaf Fatimah, saya tidak bisa duduk tenang karena menyiapkan makanan untuk suami”ungkapnya.
Menjelang waktu makan siang Mutiah menyiapkan makan untuk dikirim ke suaminya yang bekerja di lading. Yang membuat Fatimah heran selain makanan Mutiah membawa bekal sebuah cambuk. “Apakah suamimu penggembala,untuk apa cambuk itu” Tanya Fatimah penasaran.
“Pekerjaan suamiku petani, cambuk ini sangat penting fungsinya,jika suami saya merasa masakan saya tidak enak, saya rela dan ridho cambuk yang bicara” jelas Mutiah,”saya akan menyerahkan cambuk kepada suami untuk dipukulkan ke punggungnya,berarti saya tidak bisa melayani dan menyenangkan hati suami saya,”lajut Mutiah.
“Apakah itu kehendak suamimu?” Tanya Fatimah semakin penasaran.
“Ini bukan kehendak suamiku. Suamiku orang yang penuh kasih sayang,semua ini kulakuakan karena keinginanku sendiri,agar jangan sampai menjadi istri yang durhaka kepada suami,”.
Jawaban Mutiah menjadi jawaban atas misteri yang selama ini dicari oleh nya.Masyaallah demi menyenangkan suami Mutiah rea dicambuk.
“Aku akan mencari keridhohan dari suami,karena istri yang baik adalah istri yang patuh pada suami yanga baik dan suami yag ridho kepada istrinya”ujar Mutiah.
“Pantas sajau kelak Mutiah menjadi perempuan pertama masuk surga karena dia menjaga diri dan sangat tulus berbakti kepada suami” ujar Fatimah dalam hati, Subhanallah.
Apa yang dilakukan Mutiah bukan semata-mata karena perbudakan atau paksaan,melainkan pengabdian istri kepada suami karena sudah bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga,suatu yang sangat jarang terjadi di saat ini,semoga dengan ini banyak wanita-wanita yang ikhlas mencari keridhohan suami seperti Mutiah,amin.