Di Singapura, dialog keagamaan memiliki peranan yang sangat kondusif sehingga membentuk moral masyarakat dengan memperjuangkan nilai-nilai keluarga dan martabat kehidupan. Selain itu, warga Singapura secara keseluruhan merupakan keturunan para migran dari berbagai etnis seperti Tionghoa, Melayu, India, dan Eurasia, yang berasal dari seluruh wilayah Asia.
Gereja Katolik menyebar ke seluruh Singapura dalam bentuk 29 gereja paroki, tiga gereja keagamaan, 53 sekolah, 47 organisasi kemanusiaan, dan dua lembaga kesehatan. Kehadiran Gereja di Singapura tidak hanya berdampak bagi umat Katolik, tetapi juga memberikan kontribusi dalam memperjuangkan nilai-nilai moral dan keberagaman dalam pembangunan masyarakat Singapura.
Kedatangan Paus Fransiskus ke Singapura telah dinantikan oleh umat Katolik selama delapan tahun. Sejak undangan pertama dari presiden Tony Tan pada tahun 2016, berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan kunjungan Paus terlaksana. Namun, pandemi global Covid-19 tahun 2020 memaksa agenda kunjungan Paus tersebut mundur. Meskipun demikian, pemerintah dan masyarakat setempat tetap mempertahankan usaha mereka untuk mengundang Paus ke negara mereka.
Duta besar non-residen Singapura untuk Vatikan, Janet Ang, telah memainkan peran penting dalam memastikan bahwa pesan keinginan kedatangan Paus tetap disampaikan. Setelah delapan tahun menunggu, pada 4 Januari 2024, Janet Ang menerima kabar dari Uskup Agung Marek Zalewski bahwa doanya untuk kedatangan Paus telah terjawab. Paus Fransiskus akan segera mengunjungi Singapura.