Setelah proses pengumpulan selesai, kemudian dilakukan penyusunan ayat demi ayat sesuai dengan urutan wahyu yang asli. Proses ini dipantau secara ketat oleh para sahabat dan ulama terkemuka pada masanya untuk memastikan keakuratan dan keaslian teks Al-Quran yang menjadi pedoman umat Islam.
Selain itu, peran penghafalan juga tetap menjadi bagian penting dalam proses ini. Dengan masyarakat yang memiliki keahlian hafalan yang luar biasa, para penghafal Al-Quran membantu memastikan keaslian teks Al-Quran. Mereka membantu dalam memvalidasi setiap ayat, memeriksa dan mendengarkan pembacaan teks Al-Quran untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam penyusunan serta pengucapan tiap-tiap kata dalam Al-Quran.
Dengan proses yang cermat dan teliti ini, Al-Quran berhasil dijaga keaslian dan keharmonisannya sepanjang masa. Kitab suci ini menjadi pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan, menjadikannya sumber petunjuk dan inspirasi yang tak tergantikan. Melalui perpaduan antara kehadiran wahyu ilahi, peran penghafalan, dan ketelitian dalam penyusunan, Al-Quran tetap mempertahankan keasliannya hingga saat ini.
Mengungkap proses penyusunan Al-Quran adalah sebuah penghormatan terhadap keagungan teks suci ini. Dengan pemahaman yang mendalam tentang proses tersebut, umat muslim dapat semakin menghargai keutamaan dan keberkahan yang terdapat dalam Al-Quran. Dari proses penyusunan ini, tergambar keajaiban dan keindahan yang tercermin dalam keharmonisan dan keaslian Al-Quran, menjadikannya sebagai tuntunan yang abadi bagi umat manusia.