Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah menyerukan kepada umat Islam untuk membatasi perayaan Idulfitri sebatas pada ritual keagamaan saja. Kondisi sulit yang masih dirasakan oleh rakyat Palestina akibat genosida Israel telah membuatnya merasa perlu untuk mengingatkan umat Islam akan pentingnya memperhitungkan situasi saat merayakan Idulfitri.
Dalam pesan yang disampaikan oleh Presiden Abbas, beliau menekankan bahwa situasi di Palestina masih sangat sulit. Kekerasan dan penindasan yang terus berlanjut oleh pihak Israel telah menyebabkan banyak penderitaan bagi rakyat Palestina. Oleh karena itu, saat merayakan Idulfitri, Abbas berharap umat Islam dapat memahami kondisi sulit yang dialami oleh saudara-saudara mereka di Palestina.
Genosida yang dilakukan oleh pihak Israel terhadap rakyat Palestina telah menciptakan kondisi sulit dan menyedihkan bagi mereka. Banyak rakyat Palestina yang kehilangan anggota keluarga, rumah, pekerjaan, dan bahkan kebebasan mereka. Oleh karena itu, merayakan Idulfitri dengan semangat yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya mungkin tidak akan sesuai dengan kondisi saat ini.
Abbas mengajak umat Islam untuk merenungkan dan memperhatikan penderitaan yang sedang dialami oleh rakyat Palestina. Dalam momen Idulfitri yang suci ini, beliau berharap agar umat Islam dapat memberikan perhatian ekstra kepada saudara-saudara mereka di Palestina. Selain itu, Abbas juga berharap agar umat Islam dapat berdoa dan berjuang bersama untuk cita-cita kebebasan bagi rakyat Palestina.