Kesehatan mental dalam Islam juga berhubungan erat dengan pentingnya komunitas dan hubungan sosial. Menjaga relasi dengan keluarga, teman, dan tetangga adalah bagian dari ajaran Islam. Dalam banyak hadits, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya silaturahmi dan saling mendukung di antara sesama Muslim. Lingkungan sosial yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan mental, karena individu merasa diberdayakan dan diperhatikan.
Tidak hanya itu, Islam juga mengajarkan pentingnya untuk tidak berburuk sangka kepada orang lain. Membebaskan hati dari rasa iri, dengki, atau benci berkontribusi besar terhadap kesehatan mental. Sikap positif seperti ini sangat dianjurkan dalam Islam dan dapat mendorong individu untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan damai. Keberadaan rasa syukur atau gratitude dalam menjalani kehidupan sehari-hari juga bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental. Menghargai apa yang dimiliki, meski dalam keadaan sulit, adalah bagian dari ajaran Islam yang bisa memberikan perspektif positif.
Pendidikan dan keterampilan juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental dalam pandangan Islam. Mendorong individu untuk terus belajar dan berkompetisi secara sehat melalui pendidikan adalah bagian dari tanggung jawab sosial dalam konteks Islam. Aktivitas belajar ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga membuka peluang untuk berinteraksi dengan lebih banyak orang, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental.