Dalam perjalanan pemikirannya, Cak Nur memang berusaha untuk menciptakan ruang untuk dialog dan keterbukaan antar berbagai kelompok dalam masyarakat. Dengan demikian, pemikiran "Islam Yes, Partai Islam No" bukanlah sekadar pandangan pribadi, melainkan merupakan refleksi dari kebutuhan Indonesia yang semakin kompleks dan beragam.