Pandangan agama Buddha tentang kematian juga memperhatikan pentingnya persiapan untuk menghadapi proses kematian. Dalam agama Buddha, kematian dipandang sebagai bagian yang alamiah dari siklus kehidupan, yang harus dihadapi dengan kedamaian dan kesadaran. Konsep ini juga tercermin dalam praktik meditasi yang dilakukan oleh penganut Buddha, yang bertujuan untuk mempersiapkan diri baik secara mental maupun spiritual untuk menghadapi perubahan besar yang terjadi saat kematian.
Bagi para penganut agama Buddha, pandangan tentang kematian ini memiliki pengaruh besar terhadap cara hidup sehari-hari. Mereka diajarkan untuk hidup dengan penuh kesadaran akan keterkaitan antara perbuatan mereka saat ini dengan konsekuensi di masa depan, baik dalam kehidupan ini maupun kehidupan setelahnya. Selain itu, kesadaran akan kematian juga mendorong mereka untuk hidup dengan cara yang bermakna dan bertanggung jawab, serta untuk merenungkan alam kebuddhaan secara terus-menerus.
Dalam agama Buddha, sikap terhadap kehidupan dan kematian dipengaruhi oleh pemahaman mendalam akan sifat impermanen dari semua fenomena. Karena itulah, penganut agama Buddha diajarkan untuk mengembangkan sikap bijaksana terhadap kehidupan dan kematian, yang mendorong mereka untuk hidup dengan penuh kebijaksanaan, kebaikan, dan kebijaksanaan moral.