Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering ditimpa cobaan dan ujian yang membuatnya merasa terbatas. Namun, dengan keyakinan akan qadar, manusia dapat menjalani kehidupan dengan penuh kepasrahan dan ketenangan. Kita dapat memahami bahwa setiap peristiwa yang terjadi, baik menyenangkan maupun menyakitkan, merupakan bagian dari rencana Allah yang memiliki tujuan dan hikmah yang luar biasa.
Keyakinan akan qadar juga membawa konsekuensi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Manusia diajarkan untuk menerima nasibnya dengan lapang dada dan bersikap bijaksana dalam menghadapinya. Penerimaan terhadap qadar juga tidak berarti menyerah dan pasif, namun sebaliknya, memotivasi manusia untuk berbuat yang terbaik dalam setiap situasi, sambil mempercayai bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya.
Perjalanan kehidupan manusia dalam konsep qadar juga membawa pesan tentang keadilan Allah. Meskipun pada pandangan manusia, terkadang kehidupan terasa tidak adil, namun dalam kecerdasan Allah, setiap peristiwa yang terjadi memiliki tujuan yang adil dan sejalan dengan rencana-Nya. Manusia ditantang untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui rasa syukur dan kesabaran dalam menghadapi ujian kehidupan.
Dengan memaknai qadar sebagai wujud dari kecerdasan Allah di balik nasib manusia, manusia merenungkan tentang kedalaman dan keagungan rencana-Nya dalam mengatur alam semesta dan kehidupan manusia. Keyakinan akan qadar juga membawa ketenangan dan keberanian dalam menghadapi segala tantangan kehidupan, serta meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat-Nya.