2. Kebijaksanaan (Prajna): Kebijaksanaan adalah inti dari ajaran Bodhisattva. Dengan kebijaksanaan, Bodhisattva mampu melihat realitas sejati dan memahami sifat penderitaan serta cara untuk mengatasinya.
3. Pengorbanan Diri: Bodhisattva rela mengorbankan kebahagiaan dan kenyamanan pribadi demi membantu orang lain. Mereka bahkan siap untuk menunda pencapaian nirvana agar dapat terus berusaha membimbing makhluk hidup lainnya menuju pencerahan.
4. Keteguhan Hati (Virya): Bodhisattva memiliki keteguhan hati dan komitmen yang kuat untuk tidak pernah meninggalkan jalan kebajikan dan selalu berusaha membantu orang lain.
Jalan Bodhisattva: Praktik dan Janji
Untuk menjadi Bodhisattva, seseorang harus berkomitmen pada praktik dan janji tertentu yang dikenal sebagai "Janji Bodhisattva" atau "Bodhisattva Vows". Janji ini mencakup 48 hingga 64 sumpah tergantung pada tradisi yang diikuti, tetapi intinya adalah untuk selalu berusaha mengembangkan dan mempraktikkan enam paramita (kesempurnaan):
1. Dana (Pemberian): Pemberian tanpa pamrih kepada orang lain, baik dalam bentuk materi maupun spiritual.
2. Sila (Moralitas): Mematuhi disiplin moral dan etika yang ketat untuk menjalani kehidupan yang bersih dan berbudi luhur.
3. Ksanti (Kesabaran): Mengembangkan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan.
4. Virya (Keteguhan): Bersemangat dan tekun dalam menjalankan praktik spiritual.
5. Dhyana (Meditasi): Melakukan meditasi secara mendalam untuk mencapai konsentrasi dan ketenangan batin.
6. Prajna (Kebijaksanaan): Mengembangkan kebijaksanaan untuk memahami hakikat sejati dari segala sesuatu.