Di Indonesia, perkembangan modernisme Islam juga ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh seperti Ahmad Dahlan (1868-1923). Pendiri Muhammadiyah ini memperjuangkan pembaruan pendidikan Islam dan mendorong umat Islam untuk tidak sekadar berpegang pada tradisi, tetapi juga terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru. Ahmad Dahlan menggerakkan masyarakat untuk membangun lembaga pendidikan yang lebih modern, sehingga dapat menciptakan generasi yang terdidik dan mampu bersaing di dunia global.
Selanjutnya, kita beralih kepada tokoh yang mungkin lebih dikenal banyak orang di era modern, yaitu Nurcholish Madjid (1939-2005). Sebagai salah satu pemikir Islam kontemporer, Nurcholish dikenal dengan gagasannya tentang pemisahan antara agama dan negara, serta pentingnya toleransi dalam beragama. Ia memberikan kontribusi besar dalam reformasi pemikiran Islam di Indonesia dengan menekankan bahwa Islam harus diterjemahkan sesuai dengan konteks sosial dan budaya masyarakat. Melalui karya-karyanya, Nurcholish mengajak umat Islam untuk tidak terjebak dalam fanatisme, namun tetap menjaga esensi ajaran agama.
Selain mereka, ada juga tokoh-tokoh lain yang berperan dalam gerakan modernisme Islam, seperti Muhammad Iqbal, Ali Shariati, dan Fazlur Rahman. Masing-masing tokoh ini memiliki gaya pikir dan pandangan yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai pemahaman dan praktik Islam yang sesuai dengan perkembangan zaman.