Selain itu, menjaga lisan juga berkaitan dengan akhlak dan kepribadian seseorang. Dalam Islam, akhlak yang baik adalah salah satu tanda keimanan seseorang. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa seorang muslim adalah orang yang membuat orang lain merasa aman dari lisan dan tangannya. Artinya, seorang muslim harus menjaga lisan agar tidak menyakiti atau merugikan orang lain. Dengan menjaga lisan, kita menunjukkan bahwa kita memiliki akhlak yang mulia dan menghormati hak-hak orang lain.
Menjaga lisan juga penting karena setiap kata yang kita ucapkan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman bahwa manusia tidak mengucapkan suatu kata pun melainkan ada malaikat yang mencatatnya. Ini berarti bahwa setiap ucapan kita, baik atau buruk, akan dicatat dan menjadi bukti di akhirat nanti. Oleh karena itu, menjaga lisan bukan hanya tentang menjaga hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga lisan juga dapat membantu kita menghindari dosa-dosa yang sering tidak disadari. Misalnya, ghibah (menggunjing), fitnah, atau berkata dusta. Ghibah, misalnya, adalah dosa besar yang sering dilakukan tanpa sadar. Islam melarang umatnya untuk membicarakan keburukan orang lain, karena hal itu dapat merusak kehormatan dan harga diri seseorang. Dengan menjaga lisan, kita bisa terhindar dari dosa-dosa tersebut dan menjaga kesucian hati.