Ketiga, masjid telah menjadi tempat pertemuan penting bagi berbagai aktivitas komunitas. Di sepanjang sejarah, masjid sering digunakan untuk kegiatan sosial, seperti membantu orang yang membutuhkan, mengorganisir acara-acara kebudayaan, dan bahkan untuk mengadakan diskusi politik. Di sini, masjid menjadi arena di mana diskursus tentang berbagai isu yang dihadapi masyarakat bisa dilakukan secara terbuka, sehingga berkontribusi pada perkembangan pemikiran dan peradaban masyarakat Islam.
Keempat, masjid juga berfungsi sebagai pusat pengembangan ekonomi. Dalam banyak kasus, masjid menjadi tempat di mana kegiatan perdagangan kecil dilakukan, seperti pasar malam yang diadakan selepas ibadah. Selain itu, masjid sering kali mendirikan yayasan yang mendukung berbagai usaha sosial ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Dengan demikian, masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana spiritual, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di komunitas.
Selanjutnya, masjid memiliki kontribusi penting dalam seni dan arsitektur. Keberadaan masjid dengan desain yang menawan dan unik adalah indikator kemajuan peradaban Islam. Berbagai masjid di dunia, seperti Masjid Agung di Samarkand atau Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga menjadi karya seni yang diakui secara internasional. Melalui arsitektur masjid, nilai-nilai estetika dan kreativitas umat Islam dapat dilihat, yang merefleksikan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pada zamannya.