Kadang kala, doa yang tidak terkabul justru merupakan bentuk perlindungan dari hal yang lebih buruk. Atau, penolakan satu permohonan bisa jadi membuka pintu bagi sesuatu yang jauh lebih baik dan lebih sesuai dengan takdir atau potensi sejati kita. Ini adalah bukti kasih sayang Ilahi yang tidak selalu terwujud dalam bentuk 'ya' langsung pada setiap permintaan, melainkan melalui kebijaksanaan yang melampaui pemahaman manusia.
3. Ada Cara Pengabulan yang Berbeda dari Ekspektasi
Pengabulan doa tidak selalu datang dalam bentuk yang persis seperti yang dibayangkan. Seringkali, manusia terpaku pada satu bentuk manifestasi doa yang diinginkan. Padahal, Kehendak Ilahi bisa mewujudkannya melalui berbagai cara yang tak terduga, atau bahkan menggantikannya dengan sesuatu yang setara atau lebih baik.
Misalnya, seseorang berdoa untuk kekayaan, namun yang datang adalah kesehatan yang prima yang memungkinkan seseorang bekerja lebih produktif, atau kesempatan untuk mengembangkan diri yang pada akhirnya membawa kesuksesan finansial. Atau, doa untuk sebuah hubungan mungkin tidak terkabul dengan seseorang yang spesifik, melainkan dengan pribadi yang lebih cocok dan membawa kebahagiaan sejati. Terkadang, pengabulan itu datang dalam bentuk terhindarnya dari musibah atau malapetaka yang tidak pernah disadari. Ini adalah bentuk pengabulan yang seringkali tidak terlihat, namun sangat berarti.
4. Kurangnya Persiapan Diri dan Usaha (Ikhtiar)
Dalam banyak tradisi, doa adalah bagian dari usaha, namun bukan satu-satunya. Doa harus diiringi dengan ikhtiar atau usaha nyata. Memohon kesuksesan tanpa belajar dan bekerja keras, atau meminta kesembuhan tanpa berobat dan menjaga pola hidup sehat, seringkali menjadi alasan mengapa doa terasa hampa. Doa adalah jembatan spiritual, namun jembatan itu perlu ditopang oleh pilar-pilar tindakan di dunia nyata.