Tampang

Etika Berbisnis dalam Islam: Panduan dari Ustadz Adi Hidayat

26 Jul 2024 06:36 wib. 272
0 0
Etika
Sumber foto: Google

Dalam kehidupan sehari-hari, bisnis adalah salah satu aspek penting yang tak terpisahkan dari aktivitas ekonomi. Namun, dalam konteks Islam, berbisnis bukan hanya soal mencari keuntungan semata, tetapi juga tentang bagaimana menjalankan aktivitas tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Ustadz Adi Hidayat, seorang ulama yang dikenal dengan dakwahnya yang mendalam, memberikan panduan berharga tentang etika berbisnis dalam Islam. Artikel ini akan mengulas panduan tersebut serta bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam praktik bisnis sehari-hari.

1. Kejujuran dalam Transaksi

     Kejujuran adalah fondasi utama dalam etika berbisnis Islam. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa seorang Muslim harus selalu berpegang pada prinsip jujur dalam setiap transaksi. Ini termasuk memberikan informasi yang benar tentang produk atau layanan yang ditawarkan, serta tidak melakukan penipuan atau manipulasi. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang benar-benar menegakkan keadilan, sebagai saksi karena Allah, meskipun terhadap diri sendiri, ibu bapak, atau kerabat dekat." (Q.S. An-Nisa: 135). Ayat ini menegaskan betapa pentingnya kejujuran dan keadilan dalam setiap tindakan, termasuk dalam bisnis.

2. Menghindari Riba (Bunga)

     Riba atau bunga merupakan salah satu hal yang dilarang dalam Islam. Ustadz Adi Hidayat mengajarkan bahwa bisnis yang melibatkan riba tidak hanya bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, tetapi juga merugikan masyarakat secara umum. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Orang-orang yang memakan riba tidak akan berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang dipukul syaitan kerana gila, karena mereka berkata, 'Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.' Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (Q.S. Al-Baqarah: 275). Oleh karena itu, penting untuk menghindari segala bentuk riba dan mencari alternatif keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?