Tampang

Ekoteologi Islam: Menemukan Tuhan dalam Pepohonan

21 Apr 2025 10:06 wib. 147
0 0
Ilustrasi Hutan Asri
Sumber foto: pinterest

Sedangkan prinsip Islam ekologis menekankan pada tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk merawat dan menjaga lingkungan. Dalam konteks ini, pepohonan berperan sebagai simbol keberlanjutan. Mereka memberikan oksigen, menyerap karbon dioksida, serta menjadi habitat bagi beragam spesies. Selain itu, daun-pepohonan yang hijau kerap kali diibaratkan sebagai jendela spiritual yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta. Mengamati pertumbuhan dan keindahan pepohonan bisa menjadi bentuk meditasi dan refleksi tentang kekuasaan Allah.

Seiring meningkatnya tantangan lingkungan global, termasuk penebangan hutan dan polusi, ekoteologi Islam menawarkan kerangka kerja yang relevan untuk membangun kesadaran ekologis di kalangan umat. Ini juga menjadi panggilan untuk kembali kepada ajaran Islam yang memperhatikan keberlanjutan dan menjaga keseimbangan alam. Umat Islam diajak untuk berpikir kritis mengenai tindakan mereka terhadap lingkungan serta mengembangkan pola hidup yang lebih ramah lingkungan. Dalam konteks ini, kegiatan menanam pohon bukan hanya sekadar aksi lingkungan, tetapi juga dianggap sebagai amalan yang membawa pahala.

Melalui ekoteologi, kita dapat mengajak banyak individu untuk menghargai pepohonan dan lingkungan sebagai tanda-tanda kebesaran Tuhan. Setiap aktivitas di luar ruangan, seperti berkebun, mendaki gunung, atau sekadar berjalan di taman, dapat menjadi jalan untuk menemukan Tuhan dalam alam. Hal ini memperkuat argumen bahwa spiritualitas alam dalam ekoteologi Islam bukan hanya sekadar teori, tetapi juga praktik yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?