Menghapus Dosa dan Kesalahan
Musibah juga berfungsi sebagai penghapus dosa dan kesalahan. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa setiap kali seorang mukmin mengalami penderitaan, maka itu adalah salah satu cara Allah SWT menghapus dosa-dosanya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim tertimpa oleh rasa sakit yang terus menerus, kesedihan, kesusahan, kesakitan, atau bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karena hal itu."
Melatih Kesabaran dan Ketabahan
Kesabaran adalah salah satu sifat yang sangat mulia dalam Islam. Melalui musibah, Allah SWT melatih hamba-Nya untuk menjadi pribadi yang lebih sabar dan tabah. Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya sabar dalam menghadapi cobaan, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran, "Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) keadaanmu." (QS. Muhammad: 31).
Meningkatkan Kepedulian Sosial
Musibah tidak hanya berfungsi sebagai ujian pribadi, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan kepedulian sosial. Ketika seseorang melihat saudara seiman yang tertimpa musibah, ia diingatkan untuk saling tolong-menolong dan membantu. Ustadz Adi Hidayat mengutip hadits Rasulullah SAW, "Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal kasih sayang, kecintaan, dan rasa simpati di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam." (HR. Bukhari dan Muslim).