Selain pendidikan spiritual, peran masjid dalam pendidikan anak-anak juga bisa dilihat dari sisi pengembangan sosial. Kegiatan komunitas yang diselenggarakan di masjid, seperti bazar, pengajian, atau acara perayaan hari besar Islam, memberikan anak-anak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya mereka serta orang dewasa. Melalui interaksi ini, mereka belajar nilai-nilai sosial seperti gotong royong, berbagi, dan menghormati orang lain. Lingkungan yang harmonis di masjid mendukung anak-anak untuk membangun rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.
Keterlibatan orang tua dalam kegiatan di masjid juga merupakan faktor penting dalam pendidikan anak. Melalui partisipasi orang tua, anak-anak dapat melihat contoh nyata dari nilai-nilai yang diajarkan. Misalnya, saat orang tua aktif mengikuti pengajian, anak-anak akan terdorong untuk turut serta dan menjadikan kegiatan tersebut sebagai bagian dari rutinitas mereka. Peran orang tua sebagai teladan sangat krusial dalam mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab dan disiplin beribadah.
Di samping itu, masjid juga sering menyelenggarakan program-program pendidikan non-formal, seperti kursus bahasa Arab dan pelatihan keterampilan lainnya. Program-program ini memberikan anak-anak kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka di bidang yang lebih luas. Dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di masjid, anak-anak tidak hanya belajar tentang agama, tetapi juga keterampilan yang berguna di kehidupan sehari-hari.