1. Berdialog secara terbuka dan rasional. Bertanya dengan sopan mengenai pengalaman dan pengetahuan spiritual yang dimiliki oleh orang tersebut, serta meminta pembenaran dari segi syariat dan tasawuf.
2. Menggali lebih dalam mengenai latar belakang dan perilaku sehari-hari dari orang yang mengklaim sebagai waliyullah. Apakah perilakunya sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma sosial yang berlaku?
3. Konsultasikan dengan ulama atau tokoh agama yang memiliki pengetahuan yang luas dan pengalaman dalam hal ini. Mendapatkan masukan dari para ahli agama dapat membantu kita mendapatkan perspektif yang lebih luas dan mendalam.
4. Tetap menjaga sikap saling menghormati dan tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan. Kita perlu memberikan ruang bagi pembenaran dan klarifikasi bagi setiap klaim yang disampaikan.
5. Bijaksana dalam melakukan tindakan, tidak membuat otoritas yang tidak memiliki landasan yang kuat. Hindari tindakan yang dapat menimbulkan konflik atau kekacauan di masyarakat