Yoga Sutra juga memperkenalkan delapan anggota yoga, yang dikenal sebagai Ashtanga Yoga. Delapan anggota ini meliputi Yama (pengekangan moral), Niyama (disiplin diri), Asana (postur tubuh), Pranayama (pengendalian napas), Pratyahara (penarikan indra), Dharana (konsentrasi), Dhyana (meditasi), dan Samadhi (pencerahan).
Praktik Yoga dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam praktik sehari-hari, yoga sering kali diidentifikasikan dengan Asana atau postur tubuh. Namun, dalam konteks spiritual Hindu, yoga mencakup lebih dari sekadar latihan fisik. Yoga melibatkan meditasi, pengendalian napas, dan disiplin mental untuk mencapai keseimbangan dan harmoni antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Berbagai aliran yoga seperti Hatha Yoga, Bhakti Yoga, Karma Yoga, dan Jnana Yoga menawarkan pendekatan yang berbeda-beda, namun semuanya bertujuan untuk mencapai kesadaran diri dan hubungan dengan yang Ilahi.
Ajaran Hindu tentang Ahimsa (Tanpa Kekerasan)
Ahimsa, yang berarti tanpa kekerasan, adalah salah satu prinsip fundamental dalam agama Hindu. Ajaran ini menekankan pentingnya hidup dengan damai, menghormati semua makhluk hidup, dan menghindari segala bentuk kekerasan, baik dalam tindakan, perkataan, maupun pikiran.
Asal Usul Ahimsa
Konsep ahimsa pertama kali muncul dalam teks-teks kuno seperti Upanishad dan Mahabharata. Namun, ajaran ini memperoleh penekanan khusus dalam ajaran Mahatma Gandhi pada abad ke-20, yang menggunakan prinsip ahimsa sebagai dasar gerakan kemerdekaan India melawan penjajahan Inggris.
Filosofi Ahimsa
Ahimsa bukan sekadar tindakan tidak melakukan kekerasan fisik, tetapi juga mencakup tidak menyakiti secara mental dan emosional. Dalam Bhagavad Gita, Krishna menjelaskan bahwa seorang yogi sejati adalah mereka yang tidak menyebabkan ketakutan kepada makhluk lain dan tidak merasa takut pada siapapun.