Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dan ini merupakan janji Allah, jadi sesungguhnya tidak mungkin Allah membebani kita dengan ujian yang tidak kita sanggup.
Kemudian Allah akan memberikan pahala kebaikan jika seseorang yang sedang diuji tersebut bersabar dan melakukan kebaikan dan mencari jalan keluar dengan cara yang diridhai Allah, dan sebaliknya Allah akan memberikan dosa jika ia tidak bersabar dan mencari jalan keluar dengan cara yang tidak diridhai Allah.
Sebagai contoh orang yang diuji tapi ia malah mencari jalan keluar dengan maksiat seperti mabuk-mabukan, berfoya-foya atau bahkan na’uzubillah bunuh diri, itu semua adalah hal yang dimurkai Allah. Kemudian Allah juga berfirman dalam surat Al Insyirah ayat 5-6 :
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Allah selalu memberikan kemudahan bagi hambanya dalam setiap ujian dalam ayat tersebut terdapat taukid atau penegasan dengan sebutan sesungguhnya jadi maknanya sangat tegas Allah memberikan kemudahan setelah kesulitan, bahkan sampai dua kali Allah menyebutkannya.