Lontongnya lebih tebal dan besar, tapi isinya cuma secuil kulit ayam yang dicincang. Yang penting orang satu pasar berkoar-koar, "Lemper Ayam, Lemper Ayam, Lemper Ayam..." Apakah ini bohong? Jelas tidak, karena faktanya memang ada lemper berisi ayam (walaupun cuma kulitnya).
Saya menyebutnya dengan manipulasi realitas. Saya kembali pada gagasan Jean Baudrillard. Model seperti ini merupakan tahap pertama dari hiper-realitas. Baudrillard menyebutnya;
It is the reflection of a basic reality (Citra adalah cermin dasar realitas). Kehadiran 'daging ayam' cukup direpresentasikan melalaui secuil kulit ayam dalam lemper yang tebal dan besar.
Jika pedagang terus berkoar, "Lemper ayam, Lemper ayam..." maka orang akan percaya pedagang lagi jualan Lemper berisi Daging Ayam. Tahap kedua ini disebut Baudrillard sebagai It is masks and perverts a basic reality (Citra menyembunyikan dan memberi gambar yang salah akan realitas).
Jika tidak dicegah, orang-orang yang berada di luar pasar yang mendengar pedagang berkoar "Lemper ayam, Lemper ayam..." akan ngomong pada isteri, tetangga dan siapa saja bahwa di pasar ada orang jualan "Lemper ayam...". Pada tahap ini, orang banyak mulai percaya bahwa Lemper Ayam merupakan makanan populer yang dijual di pasar.