Dalam setiap tiket keadilan yang diusung, kita dapat melihat refleksi usaha untuk merebut kembali layanan hak dasar setiap individu. Kematian Munir memperlihatkan betapa rentannya kebebasan berpendapat. Haris, dengan segala tantangannya, tetap melanjutkan perjuangan di tengah kegelapan yang menyelimuti. Jejak yang mereka tinggalkan akan terus dikenang sebagai pengingat akan pentingnya melindungi hak asasi manusia di Indonesia.
Tragedi yang menimpa Munir dan Haris Azhar membuka wacana untuk menggugah kesadaran publik bahwa perjuangan untuk HAM harus terus bergulir, meskipun banyak rintangan yang harus dihadapi. Pejuang HAM seperti mereka telah menunjukkan bahwa keadilan adalah hak yang patut diperjuangkan, anehnya sering kali menjadi hal yang harus dibayar dengan nyawa dan keberanian.