Persoalan Laut Tiongkok Selatan pastinya menyeret sejumlah negara yang berbatasan dengannya, termasuk Indonesia. Indonesia dengan luas wilayahnya pastinya sangat strategis di mata China dan Amerika. Tidak mengherankan jika dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua, sejumlah wilayah Indonesia dijadikan base pertahanan oleh negara-negara yang terlibat dalam perang dunia.
Karenany, bicara soal Pilgub DKI dan politik di Indonesia tidak mungkin dipisahkan dengan geopolitik global. Jika kedua kubu massa yang menumpuk di Jakarta pada minggu ini mudah diprovokasi, maka ibu kota terancam menjadi Tripoli kedua.
Dalam tragedi Tripoli, kerusuhan terjadi di ibu kota Libya itu setalah milisi pemberontak melancarkan serangannya kepada pasukan pemerintah. Dalam pergolakan yang melebar ke sejumlah kota di Libya, kelompok teroris Al Qaeda turun tangan dengan membantu pasukan pemberontak. Selanjutnya, dengan alasan memerangi terorisme, Amerika menerjunkan pasukannya ke Libya.
Peristiwa yang di Libya ini mirip dengan yang terjadi di Suriah. Dan, sebagaimana yang diberitakan oleh LA Times, senjata yang diperoleh FSA (Free Syrian Army) dipasok oleh CIA. Kemudian oleh CIA, sentata tersebut dteruskan kepada ISIS.
Tidak mengherankan jika ISIS justru semakin kuat sekalipun dihajar oleh Amerika dan sekutunya selama setahun lebih. Demikian juga dengan Khadafi yang jutru rontok setelah pasukan Amerika datang ke negaranya dengan alasan memerangi Al Qaeda.
Pertanyaannya, bagaimana dengan Jakarta? Apakah ada kemungkinan Jakarta tengah terancam akan di-Tripoli-kan?