Mencermati kembali pasangan Khofifah-Emil, elektabilitas mereka terus menunjukkan potensi yang cukup kuat. Khofifah Indar Parawansa, dengan pengalaman yang telah teruji sebagai Menteri Sosial RI, dan Emil Dardak, yang dikenal sebagai pemimpin yang muda dan energik, terlihat mampu mempertahankan popularitasnya di mata masyarakat Jawa Timur. Selain itu, pemerintahan mereka saat ini juga dinilai cukup berhasil dalam menangani berbagai isu yang ada di Jawa Timur.
Meskipun begitu, kandidat lain, Puti Guntur Soekarno, juga tidak boleh dianggap remeh. Sebagai cucu dari salah satu founding father Indonesia, Bung Karno, Puti Guntur Soekarno memiliki basis pendukung yang kuat di Jawa Timur. Namun, tantangan terbesar bagi Puti adalah bagaimana ia dapat memanfaatkan dukungan ini dengan strategis untuk menyaingi popularitas dan kinerja pasangan petahana.
Implikasi dari adanya pertarungan tiga srikandi ini tentu akan memberikan warna tersendiri bagi Pilgub Jawa Timur 2024. Dinamika politik Jawa Timur akan menjadi semakin menarik dengan kehadiran figur-figur srikandi yang memiliki latar belakang dan potensi yang berbeda-beda. Tidak hanya dari segi keberagaman representasi politik, namun juga dalam hal strategi dan program kerja bagi pembangunan Jawa Timur ke depan. Dari segi elektabilitas, pasangan Khofifah-Emil terlihat cukup kokoh, namun tidak dapat dipungkiri bahwa peran Puti Guntur Soekarno juga dapat memberikan gejolak tersendiri.
